Sebelum kini tas jinjing atau tote bag sangat terkenal dan mempunyai banyak kegunaan. Tas ini pada awalnya dibuat bukan untuk memiliki fungsi sekarang ini. Penasaran bukan bagaimana ‘sih sejarah tas jinjing ini? Dan bagaimana bisa tas jinjing hampir tidak luput dari kehidupan manusia kini? Yuk, simak pembahasan yang akan disampaikan oleh Wewadahan kali ini!
Abad ke-17
Pada abad ini, awalnya ‘tote’ hanyalah sebuah kata. Sebenarnya sejarah ini tidak dimulai pada abad ini. Namun pada abad ini, para pria dan wanita di hampir semua budaya sudah mengenakan beberapa bentuk kantong yang terbuat dari tekstil dan tas ini digunakan untuk membawa barang-barang mereka. Kulit, kain, serat tumbuhan adalah bahan yang digunakan saat itu.
Secara harfiah, kata ‘tote’ berarti membawa. Kembali pada masa itu, ‘tote’ artinya membawa barang dalam tas atau karung. Bentuk tas saat itu tidak mirip dengan tas jinjing yang kita kenal sekarang. Meskipun begitu, hal tersebut adalah cikal bakal tas jinjing modern di era kini.
Abad ke-19
Pada zaman ini, tas jinjing sudah memasuki zaman utilitarianisme di mana penggunaan tas ini sudah dimaksimalkan. Di tahun 1940-an menjadi tahun yang ikonik dalam sejarah tas jinjing karena secara resmi tas ini dibuat oleh merk bernama L.L. Bean.
Merk ini awalnya muncul dengan ide kantong es. Tahun 1944, kantong es dibuat dari kanvas, bentuknya mudah dikenali seperti bentuknya yang besar dan kotak. Saat itu, tas yang diluncurkan L. L. Bean persis seperti itu.
Tak butuh waktu lama untuk orang-orang menyadari bahwa mereka bisa menggunakan tas jinjing lebih dari sekedar membawa es. Tas jinjing yang awalnya digunakan untuk membawa es lama kelamaan menjadi populer dan mulai naik menjadi kebutuhan pokok. Di tahun 50an, tas ini menjadi tas pilihan para ibu rumah tangga yang digunakan untuk membawa bahan makanan dan pekerjaan rumah tangga.
Tahun 60an
Hanya butuh waktu 20 tahun untuk menjadikan tas jinjing ini menjadi lambang mode. Pemilik merk L.L. Bean kembali memperkenalkan tas dengan bentuk yang lebih baru dan feminine. Tasnya memang tampak seperti model sebelumnya hanya saja menambahkan beberapa elemen gaya dan mode, sehingga tas ini langsung disukai banyak orang.
Hingga kini, Bean masih memproduksi tas dengan bentuk yang masih sama persis seperti tas yang ia luncurkan pertama kali pada tahun 40an dengan bentuk, ukuran, dan skema warna aslinya. Dengan seiring perkembangan mode, Bean memodifikasi tas buatannya dengan tali pegangan dari kulit, menambahkan resleting, atau cetakan bergambar.
Bonnie Cashin
Bonnie Cashin adalah desainer Amerika yang selama tahun 60an menciptakan tas yang kita kenal kini dengan ‘Cashin Carry Tote’. Tasnya dibuat berbeda dari Bean, dihadirkan dengan sentuhan modern dan kemudahan dalam bentuk dan fungsinya. Pakaian dengan motif bunga-bunga dan warna cerah sangat cocok dipadukan dengan tas ini.
Tahun 80an
Toko buku legendaris di New York, The Strand, memperkenalkan tas jinjing berbahan tekstil versi mereka. Terbuat dari kain kanvas katun dengan tambahan furing di dalamnya. Baik L. L. Bean maupun The Strand, keduanya selalu menghadirkan inovasi-inovasi terbaru dalam membuat tas tiap tahunnya. Produk mereka menginspirasi segudang tas jinjing yang sesuai dengan semua selera dan kebutuhan.
Era modern
Saat ini, tas jinjing memiliki banyak kegunaan. Banyak wanita yang memakai tas ini sebagai fashion, dan sebagian memakainya untuk tas belanja. Seiring dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan, tas jinjing ini menjadi jawaban untuk masalah sustainability.
Kini kemanapun kamu pergi, kamu akan melihat model, bentuk, ukuran, dan bermacam-macam bahan yang digunakan untuk membuat tas ini.
Begitulah perkembangan tote bag selama ratusan tahun dan bagaimana menjadi sangat terkenal dari awal hingga kini. Bentuknya pun tidak banyak berubah dari dulu. Kalau kamu sendiri, ada ide inovasi apa untuk tas jinjing ini? Yuk, bagikan jawaban mu di kolom komentar!
Comments