top of page
Gambar penuliswewadahan

Mengenal Katun Organik dan Perubahan yang Dibawa

Indonesia mempunyai 9.562.900 ha lahan yang sangat potensial untuk pengembangan kapas yang tersebar di Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Sistem pertanian kapas di Indonesia secara umum masih konvensional dan secara intensif.

Katun organik atau kapas organik terbuat dari kapas yang ditanam sesuai dengan standar pertanian organik lokal dan internasional yang mempunyai persyaratan sertifikasi. Salah satunya yaitu ditanam di lahan yang bersih dari residu pestisida dan pupuk kimia setidaknya selama tiga tahun terakhir. Banyaknya syarat yang harus dipenuhi untuk budidaya kapas organik membuat sumbangan produksi kapas rendah.


Penggunaan kapas organik mempunyai pengaruh bukan hanya terhadap lingkungan namun juga kesehatan dirimu dan orang sekitarmu. Mengapa demikian? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.



1. Kapas organik membutuhkan sekitar 70% lebih sedikit air dan energi

Kapas organik membutuhkan sedikit air dibandingkan kapas non-organik yang menghabiskan 20.000 liter air untuk menumbuhkan setiap 1 kilogram kapas. Sangat boros sekali bukan sahabat?

Selain itu, kapas organik membutuhkan 68% lebih sedikit energi selama proses produksi dan dapat menahan air daripada tanaman kapas non-organik.


2. Kapas organik tidak merusak tanah dan meracuni air tanah

Kapas adalah salah satu dari sedikit tanaman yang membutuhkan pestisida dan pembunuh gulma. Bahan kimia ini kemudian larut ke dalam tanah, termasuk air tanah dan saluran air. Hal ini lama-kelamaan akan meracuni kehidupan akuatik.


3. Kapas organik tidak akan meracuni manusia

Banyak orang mencari produk organik dalam bentuk makanan karena mereka tidak ingin racun masuk ke dalam tubuh mereka. Tapi hanya sedikit orang yang sadar bahwa apa yang dikenakan juga dapat meracuni mereka.

Kapas nonorganik dikemas dengan pestisida dan pakaian katun masih mengandung residu bahan kimia. Sementara kamu mencoba untuk menghilangkan kimia pada baju dengan mencucinya secara berulang, sebagian besar residu kima dapat berpindah ke baju lain atau berakhir di saluran air yang merugikan hewan air.

Paparan pestisida pada tanaman nonorganik sering dikaitkan dengan penyakit asma, penyakit saraf, alergi, masalah kulit, atau bahkan kanker. Terlebih lagi petani kapas yang menangani pestisida ini menanganinya dengan tangan atau menyimpannya dalam rumah mereka, secara tidak sadar akan mencemari air atau bahkan makanan mereka.

Dengan menggunakan kapas organik yang bebas pestisida, tentunya hal ini tidak akan terjadi kepada pengguna akhir maupun petani kapas yang menanganinya langsung. Penderita paru-paru atau alergi mungkin akan lebih memerhatikan hal ini terlebih mereka tidak ingin memperparah keadaannya.


4. Kapas organik lebih tahan lama

Tas dan pakaian katun organik akan bertahan lebih lama daripada yangt erbuat dari katun konvensional. Hal ini dikarenakan serat kapas organik tidak mudah rusak saat diproses melalui bahan kimia yang keras. Selain itu, serat kapas organik lebih tebal dan lebih sehat dibandingkan kapas yang berasal dari rekayasa genetika.


Melalui prosesnya yang bebas dari pestisida dan bahan kimia dari sejak ditanam hingga diproses sekalipun menjadi produk jadi, memang membutuhkan waktu dan biaya yang lebih tinggi dikarenakan semua yang terlibat harus alami. Sahabat Wewadahan mungkin memang harus mengeluarkan uang yang sedikit lebih banyak untuk produk-produk katun organik, namun hal ini juga bisa menjadi investasi dalam jangka panjang.


Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page